Pembentukan Pribadi Inovatif dalam Pendidikan di Perguruan Tinggi


Dalam kehidupannya manusia tidak akan lepas dari permasalahan. Masalah (problem) berkaitan dengan kondisi yang ada dengan kondisi yang diharapkan, seperti yang disampaikan oleh Savransky dalam Enginering of Creativity (2000 : 3) berikut ini: ”A problem is a gap between an initial (existing) situation and the desirable situation”. Berbagai masalah akan terus ada, disertai oleh tuntutan untuk mencari solusinya. Pemikiran inovatif akan membantu pemecahan berbagai masalah, baik individu, kelompok, bahkan bangsa.

Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan sepatutnya memiliki peranan dalam menumbuhkan pemikiran inovatif bagi mahasiswanya, mengingat lembaga pendidikan adalah salah satu pihak yang dapat berperan membentuk karakter seseorang. Pribadi-pribadi muda yang inovatif sangat dibutuhkan oleh bangsa. Calon-calon pemimpin seperti ini tentu akan menumbuhkan harapan kemajuan. Oleh karena itu, dalam proses pengajaran berbagai mata kuliah, seyogianya terdapat ”nafas” inovasi dan pemecahan masalah di dalamnya.

Dalam menempuh pendidikannya di perguruan tinggi, mahasisw akan menerima berbagai mata kuliah sesuai dengan jurusan yang diambilnya. Alangkah baiknya jika dosen meminta mahasiswanya untuk melakukan hal-hal yang inovatif berkaitan dengan mata kuliah tersebut. Mahasiswa bisa diminta untuk membuat iklan dengan media yang baru ketika sedang mempelajari iklan dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran, mencoba menemukan sumber energi baru dengan memanfaatkan limbah ketika sedang mengambil mata kuliah Pengetahuan Lingkungan, merancang produk baru yang bermanfaat dan punya nilai jual dalam mata kuliah Perancangan Produk, ataupun diskusi sederhana misalnya mahasiswa diminta untuk menceritakan rute terpendek ke kampus yang mereka tempuh (Menemukan rute terpendek ke suatu tujuan juga merupakan hasil pemikiran yang inovatif !) ketika sedang membahas materi shortest-route dalam mata kuliah Operations Research. Informasikan juga hal-hal inovatif terbaru berkaitan dengan mata kuliah yang sedang diajarkan, untuk kemudian didiskusikan. Banyak sekali yang dapat dilakukan dalam pengajaran mata kuliah di kelas. Dengan adanya pendekatan ini pada setiap mata kuliah, diharapkan akan tumbuh kebiasaan untuk berinovasi.

Menumbuhkan kebiasan berinovasi bukanlah tanpa tantangan. Beberapa halangan (obstacles) dalam inovasi individu diantaranya adalah kurangnya pengetahuan (lack of knowledge), kekhawatiran akan kegagalan, serta ketakutan untuk mengkritisi dan/atau bertanya tentang sesuatu. Selain pendekatan dengan kegiatan-kegiatan pengajaran, mendorong mahasiswa untuk menggali dan terus mengembangkan potensi dirinya juga dapat membantu dalam pembentukan pemikiran inovatif. Mahasiswa yang terus menambah pengetahuannya, berani mencoba sesuatu, serta bersikap kritis lebih mudah untuk menjadi pribadi kreatif dan inovatif. Menyampaikan bahwa mereka adalah pribadi yang unik dengan potensi yang hebat, bahwa mereka adalah pribadi-pribadi yang diharapkan mampu memberi manfaat kepada orang lain, serta menunjukkan penghargaan atas hal-hal baik yang mereka lakukan diharapkan akan menambah semangat mahasiswa untuk terus mengembangkan dirinya.

Kegiatan pengajaran yang mendorong inovasi, dorongan untuk terus mengembangkan potensi serta menumbuhkan rasa percaya diri, dan perbaikan proses belajar mengajar akan mendukung pembentukan individu yang cerdas dan terbiasa berinovasi.

 

Dengan semangatnya untuk berinovasi, kaum muda Indonesia kelak akan menjadi insan-insan yang berkontribusi dan mengharumkan nama bangsa.  Semoga.

 


Leave a Reply